Ahmad : Heloo,…. Siapa di
Ah Lim ::Sayalah Ah lim…Lu ala masa tak… lantiii lu jumpa gua..
Ahmad : Haiii ya lim wa talak senang ooo , lu latang sini la gua lagi sibuk ooo.
Ahmad : Heloo,…. Siapa di
Ramasami ::Sayalah Ramasami ayoo yoo awak sudah lupa saya punya nama ka?
Ahmad : Ayoo yooo bukan suda lupa , tambi punya suara sikit banyak lembut…saya suda pening mana satu punya orang ini.
Sering terjadi perbualan kita mengajuk cakap seseorang rakan kita.Kita mengajuk atau meniru
Rapport merupakan sebuah alat berkomunikasi yang sangat luarbiasa. untuk memulakan komunikasi, perbualan dan menjalin hubungan sedar maupun bawah sedar, terutama dengan orang yang baru kita kenal. Tetapi jika kita tidak memahami apa itu rapport, senjata ini akan menikam kita kembali. Kerana dengan menggunakan rapport kita dapat memasuki wilayah hubungan yang lebih mendalam dan mesra. Dengan cara tersebut kita mudah mengendalikan fikiran orang yang kita berkomunikasi.
Rapport
Di mulakan dengan pacing, matching/mirroring serta leading melalui Psikologi, suara_ menggunakan suara yang lembut dan mampu menarik perhatian orang lain.Bahasa_ gunakan bahasa yang sopan dan mengandungi dua makna agar orang tidak faham, apabila pelanggan anda tidak faham maka dia akan bertanya ini akan membuat hubungan komunikasi menjadi lebih berkesan lagi.
Gaya berkomunikasi_ harus menggunakan gaya bahasa yang tersekat sekat, agar palanggan anda tertunggu tunggu apa kesudahan komunikasi anda , gerakan tangan_ gerakan tangan adalah alat untuk membantu pelanggan anda fokus pada anda, mata_ melihat dan merenung menggunakan kecerdasan emosi
( penglihatan lembut untuk mencipta suasana selesa dan penglihatan tajam untuk menanamkan komitmen dalam urusan jual beli anda, gerak nafas_ samakan nafas seseorang dengan nafas kita.
Postur tubuh_ digunakan untuk memperlihatkan kesediaan kita untuk mendengar dengan baik, bahasa tubuh_ menggunakan gerak tubuh ,ekpresi wajah demi melindungi maksud dan tujuan yang tersembunyi anda.
Rapport suara: Melalui nada tinggi dan rendah, cepat lambat, volume suara, dan lain-lain. Bahasa yang digunakan melalui penggunaan kata-kata sesuai representational system (komunikasi melalui indera manusia), kata-kata khas dan lain-lain.
Rapport yang dilakukan seperti cara di atas belum tentu membuat hubungan menjadi akrab dan dekat. Sering kali calon pelanggan, melakukan prospecting, malah menjadi semakin menyampah kepada kita. Biasanya pekara ini berlaku kerana dua pekara:
1. Rapport hanya dilakukan pada lavel fisiologi saja. Dalam penulisan ini saya menggunakan istilah NLP, neurological level (perbedaan tingkat pengalaman manusia) yang dimulai dari tingkatan paling rendah yaitu pada lapisan persekitaran kita, tingkah laku, kemampuan, keyakinan, identiti. Rapport yang mendalam hanya terjadi paling tingkat (level) yang lebih tinggi daripada fisiologi (tingkah laku), minimal pada tingkatan keyakinan. Dengan demikian, seorang salesperson misalnya, apabila berhasil membina rapport pada tingkatan fisiologi, maka secepatnya membangunkan rapport pada tingkatan yang lebih tinggi, bila perlu pada tingkatan identiti.
2. Tidak adanya intention (Niat) yang baik. Seseorang yang berkomunikasi dan menjalin hubungan tanpa didasari niat yang baik sering kali terlihat melalui fisiologi, suara, dan bahasa yang mencerminkan maksud sebenarnya dalam hati, walaupun ia berusaha menutupinya. Atau sering kali bakal pelanggan andaakan mengetahuinya melalui intuisinya.
Dengan demikian, rapport yang terbaik selalu dimulai dari intention yang baik. Seorang salesperson harus memiliki intention yang baik saat hendak berjumpa dengan bakal pelanggan. Karena kita bukan hanya berkomunikasi melalui tubuh dan bahasa saja, tetapi juga pada tingkat alam bawah sadar (subconscious communication). Dengan memiliki maksud baik maka alam bawah sadar bakal pelanggan anda dapat menangkap dan mengerti maksud baik tersebut.
Bila maksud baik telah dipenuhi, maka rapport pada tingkat atas neurological level dapat dilakukan. Menghormati sistem keyakinan dan nilai-nilai hidup orang lain merupakan hal penting yang harus diperhatikan bila kita ingin menjadi seorang “kawan” bagi orang lain. Keakraban dan hubungan dekat tidak akan terjadi bila terjadi percanggahan pada tingkat keyakinan dan tingkat-tingkat di atasnya.
"There are three ways to make a sale: Rapport, Rapport and Rapport.
No matter how good your product is,
how good your questions are,
if you are out of Rapport with your buyer
then there won't be a sale."
(Sharon Drew Morgan "Sales on the Line", p.58)